Sunday, January 9, 2011

Ikhlaskah Kita??

Bismillahirrahmanirrahim...Dear Hearty...
Alhamdulillah saat dan ketika ini, Allah masih memberi ruang untuk terus menatap wajah dunia...
Alhamdulillah saat dan ketika ini, diri masih bernafas di bawah naungan Islam...
Alhamdulillah saat dan ketika ini, Allah memberi nikmat sihat dan waktu lapang yg sering dilupakan...
Alhamdulillah...Alhamdulillah..Alhamdulillah...segala puji hanya bagiMu ya Allah


Entri kali ini,ana kongsikan analogi kelapa tua bagi menggambarkan tentang sifat ikhlas...
Artikel ini artikel lama yang di bekalkan oleh kepimpinan SIS (SEMASHUR Islamic Society) sempena bench marking azy & shbt2 BRAINS ke SEMASHUR pada 2007 dulu...ana taipkan kembali...Mungkin sudah ramai yang tahu mengenai analogi ini..Apapom,,,moga dapat dijadikan renungan bersama...insyaAllah...Barakallah...






KELAPA TUA. Semua orang kenal kelapa tua. Tahu pula gunanya kelapa tua itu. Sangat penting dan sangat berguna kelapa tua ini dalam hidup manusia.Namun begitu, kewujudannya tidak dipeduli dan tidak diendahkan orang. Kelapa tua ini tidak pernah menjadi topik perbincangan. Tidak pernah dikaitkan dengan apa-apa isu atau masalah. Kalaulah kelapa tua ini mempunyai emosi, tidak ramai orang yang akan dapat merasakan dan menyelami perasaannya. Itulah kelapa tua.






Kelapa tua tidak pula pernah bersusah hati kalau orang tidak mempedulikannya. Ia hanya tergantung di atas pokok dan terbuai-buai bila ditiup angin.Tapi, lazimnya elok-elok kelapa tua itu tergantung di atas pokok sambil menikmati keindahan alam buana ini dari kedudukannya yang tinggi itu, datanglah orang menjoloknya dengan galah yang panjang. Tidak sabar menunggu kelapa tua itu jatuh sendiri. Bukannya selesa kena jolok-jolok macam tu.Bila tangkainya sudah lemah setelah dijolok beberapa kali, maka gugurlah kelapa tua itu berpusing-pusing ke bumi. Gugur itu pula bukannya rendah. Bukan setakat lima atau sepuluh kaki tapi sampai empat puluh hingga lima puluh kaki. Bunyinya berdentum sampai ke tanah. Kalau kepala orang, boleh bersepai otak.



Masalah kelapa tua ini tidak terhenti di situ sahaja. Ini baru muqaddimahnya. Ia dikutip dan kulit sabutnya dikoyak-koyak dan dibuang sedikit demi sedikit dengan parang cangkuk. Proses ini bukan sekadar sekali tetak sahaja. Berpuluh-puluh kali parang cangkuk itu menusuk ke dalam kulit sabutnya. Seksanya tak boleh nak cerita. Mula-mula sakit tusukan. Lepas itu, sakit dikoyak dan disiat-siat. Ini berterusan sampai tempurung sahaja yang tinggal. Bila dah sampai ke tempurung, maka tak apalah. Cantik juga rupanya. Keras dan bulat. Tetapi manusia bukan tahu hendak menilai seni yang seperti itu. Tempurung bulat yang cantik itu ditetak pula dengan parang dengan sebegitu kuat hingga terbelah dua di tengah-tengahnya. Maka tersemburlah dan mengalirlah air jernih dari dalam perutnya dan terdedahlah isinya yang putih bersih.



Bagi kebanyakan kehidupan yang lain, kalau sudah sampai ke tahap ini, maka tamatlah riwayat hidupnya. Tetapi bagi kelapa tua ini baru permulaan. Banyak lagi seksaan yang menanti.
Tak cukup dengan menyemburkan air dari dalam perutnya dan mendedahkan isinya, isinya yang putih bersih itu dipisahkan dari tempurung, diparut dan dikukur pula hingga menjadi lumat. Tempurungnya dibuang. Kadang-kadang dibakar. Bentuk asal kelapa tua sudah tidak ada lagi. Yang tinggal hanyalah isinya yang sudah lumat dikukur dan diparut.Untuk menambah seksanya lagi, dituang pula air ke dalam isi parut itu, diramas-ramas dan diperah-perah. Alangkah seksanya. Kalau dikirakan, ini sudah terkeluar dari batas-batas perikemanusiaan. Kemudian, ia ditapis menjadi santan. Kelapa tua yang dulunya keras dan bulat kini sudah menjadi cecair yang putih.


Setelah itu, minyak dipanaskan ke dalam belanga. Bawang merah, rempah dan rencah-rencah yang lain ditumis. Bila sudah cukup kuning dituanglah santan tadi ke dalam belanga. Maka berpanasanlah santan itu hinga terkeluar baunya.
Apabila sudah masak dan baunya harum semerbak ke seluruh ceruk rumah, maka orang pun bertanya:
“Gulai apa tu? Sedap sangat baunya!”
Orang di dapur hanya menjawab, “Gulai ikan bawal.”
Gulai dapat nama. Ikan bawal dapat nama.
Orang kata, “Oh, sedap gulai ni!”
“Oh, sedap ikan bawal ni!”



Jasa kelapa tua tenggelam begitu sahaja. Perjalanan dan pengalamannya yang begitu panjang dan menyeksakan dari sebiji kelapa tua di atas pokok yang tinggi hingga ke belanga yang panas berbahang, tiada siapa yang ambil kira dan ambil peduli.
Alangkah indahnya kalau kita dapat berjasa seperti kelapa tua ini. Jasa-jasa bukan untuk dipuji dan dipuja. Bukan jua untuk dikenang atau untuk mendapat nama..tetapi untuk ta’abbud kepada Allah SWT. Biarlah jasa-jasa kita tidak nampak pada pandangan manusia..tetapi tetap wujud dalam perhatian Allah SWT...

Is ALLAH satisfied??

Hiburan mendidik jiwa... by Maher Zain

We were given so many prizes
We changed the desert into oasis
We built buildings of different lengths and sizes
And we felt is very satisfied
We bought and bought
We couldn’t stop buying


We gave charity to the poor cause
we couldn’t stand their crying
We thought we paid our dues
But in fact
To ourselves we’re just lying

**Oh…
I’m walking with my head lowered in shame from my place
I’m walking with my head lowered from   my race                
Yes it’s easy to blame everything on the west
When in fact all focus should be on ourselves**
We were told to buy and we’d bought
We went to London, Paris and Costa del sol
We made show we were seen
In the most exclusive shop
Yes we felt so very satisfied


We felt our money gave us infinite power
We forgot to teach our children
About history and honor
We didn’t have any time to lose
When we were..(were)
So busy feeling so satisfied
**……………………..**
 We became the visuals without a soul
Despite the heat
Our homes felt so empty and cold
To fill the emptiness
We bought and bought
Maybe all the fancy cars
And bling will make us feel satisfied


My dear brother and sister
It’s time to change inside
Open your eyes
Don’t throw away what’s right inside
Before the day comes
When there’s nowhere to run and hide
Now ask yourself cause Allah’s watching you
Is He satisfied?
Is Allah satisfied? (3)
**………………**


"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu 
kaum sehingga dia mengubah nasibnya sendiri " (Ar-Ra'd:11)





Saturday, January 8, 2011

Bila diri bangun di pagi hari

Dear Hearty...

Bila diri bangun di pagi hari…
Titipkanlah rasa syukur dihatimu kepada Allah
Ya Allah..terima kasih kerana masih menghidupkan lagi aku hari ini…
Lantas ucapkanlah doa warisan junjungan Mu saw :
“ segala puji bagiMu Ya Allah yang masih menghidupkan aku selepas kematianku dan kepadaMu aku kembali “

Subhanallah...Walhamdulillah...Walailahaillallah...Wallahuakbar

Bila diri bangun di pagi hari…
Bangkitlah dengan rasa kerdilnya diri kepada Allah…
Dengan izinNya Engkau mampu bangun untuk meneruskan lagi kehidupan…
Sucikanlah hati dan zahir dirimu dengan berwudhuk…
Rebutlah peluang di akhir seperttiga malam untuk sujud kepadaNya…
Meraih kasih jua rahmatNya… moga dipimpin hidupmu di dunia.
Bila azan berkumandang…
Bersegeralah wahai diri…
Tunaikanlah kewajipanmu…
Hadapkanlah diri besrta hatimu kepadaNya…
Dengan penuh rasa kerdilnya diri, lemahnya diri ini YaAllah…
Sedarilah hakikat dirimu sebagai hambaNya…
Dan sesungguhnya solatmu pagi ini disaksikan oleh para malaikat
Lalu disujud yang terakhir, mohonlah kepada Allah…
Semoga dosa-dosamu diampun olehNya, semoga kamu tidak goyah dengan dunia.
Mintalah kekuatan kepada Allah untuk menghadapi hidup seharian ini dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepadaNya,
moga bertambah sifat kehambaan dalam dirimu...
moga kan bersinar cahaya imanmu…
Bisikkanlah jua di hati nuranimu…
Rasa pengharapan agar diberi nusrah dalam menjaga kewajipanmu…

Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah swt...

Bersegera dalam menunaikan solat beserta rasa khusyuk dan takut kepadaNya semata…
Dimudahkan dalam melakukan amal soleh sebagai bekalmu apabila tiba hari pertemuan denganNya di akhirat nanti…
Mohonlah perlindungannya agar dijauhkan dirimu daripada hasutan dan bisikan syaitan laknatullah, kejahatan manusia yang tidak beriman dan keburukan sifat mereka yang munafik…
Dan merintihlah lagi kepada Allah…
Berilah kekuatan kepada dirimu dalam melakuakan amal bakti terhadap orang tuamu dan kaum kerabatmu,
Moga terpelihara lidah jua tanganmu daripada menyakiti hamba-hambaNya…
Dan mintalah kepadaNya hati yang cekal dan tabah…

Cinta Allah... tiada penghujungnya...

Moga kuat semangatmu dalam bermujahadah…
Moga tidak luntur roh perjuanganmu dalam membela agamaNya…
Dan insaflah wahai diri…
Tidak ada yang lebih berharga selain daripada redhaNya,
Tidak ada yang lebih bermakna dalam kehidupan di dunia ini selain hidayah jua pimpinanNya…

“Taqarrub ilallah penyelesai segalanya…”